Senin, 07 Mei 2012

Kalau Fi’l Mudha:ri’ Lagi Mood: The Subjunctive (Part 2)

Assala:mu’alaikum…

Kita betemu lagi. Lihat…lihat…!! Itu si fi’l mudhari’ juga datang lagi. Sepeti pertemuan yang lalu, di depannya si fi’l mudhari’ ada beberapa huruf nashb. Jadinya, dia المنصوب المضارع فعل fi’l al-muḍa:ri’ al-manṣu:b, deh. Tapi, huruf-juruf nahsb yang berdiri di depan si fi’l  mudhari’ manshub, kok, agak berbeda dari yang kemarin.
Oo, iya, saya ingat. Mereka adalah huruf-huruf nashb yang tidak sempat datang pada petemuan yang lalu. Selain partikel dan huruf nashb yang sudah bertemu kemarin, ada lagi huruf-huruf nahb yang dapat membuat fi’l mudhari’ menjadi manshub, antara lain:
·         لِ li- yang disebut sebagai الجُحُود لام la:m al-juu:d, yang dalam hal ini bearti “tidak”,
·         فَ fa- yang disebut sebagai  السبَبيَّة فاء fa:Ɂ as-sababiyya dengan arti “karena itu”,
·         وَ wa yang disebut sebagai المَعِيَّة واو wa:wu al-ma’iyya, dalam hal ini berarti “padahal; karena itu”,
·         أوْ Ɂau yang dalam hal ini berarti “sehingga; kecuali”.
Lam Juhud yang dikombinasikan dengan fi’l mudhari’ manshub umumnya terdapat pada kalimat negasi / pengingkaran. Kalimat negasi ini dimulai atau ditandai dengan keberadaan huruf nafi لَم lam atau ما ma:. Contoh:
  أمّتهُ لِيظلِمَ رئِيسٌ يكنْ لم  lam yakun raɁi:sun liyalima ummatahu
                   tidak 3msg-menjadi presiden untuk-3msg-menzalimi rakyat-nya(msg)
                             “seorang presiden tidaklah menzalimi rakyatnya”
  الكِذبة لِيَقولُوا النوّابُ كان ما  ma: ka:na n-nuwwa:bu liyaqu:lu: l-kiðbata
    tidak menjadi-3msg (itu)- wakil rakyat(pl) untuk -3mpl-mengatakan (itu)-kebohongan
                             “para wakil rakyat tidaklah berkata bohong”
Adapun فَ fa- sababiyyah yang ikut nimbrung dengan si fi’l mudhari’ manshub umumnya juga terdapat pada kalimat negasi atau kalimat yang dimulai dengan imperatif (kata perintah). Contoh:
  فيجُوعا شيئًا يأكلا لم  lam yaɁkula: šaiɁan fayaju:’a:
                             tidak 3mdual-makan sesuatu maka-3mdual-lapar
                      “mereka berdua tidak makan apa pun karena itu mereka lapar”
  مأكولاتٍ فتجدَا مطعَمًا اذهبا  iðhaba: ma’aman fatajida: maɁku:la:tin
                     pergilah-2dual restoran maka-2dual-menemukan makanan-f.pl
     “pergilah kalian berdua ke restoran, nanti kalian akan menemukan berbagai makanan”
Dapat kita lihat contoh kalimat pertama dimulai dengan huruf nafi لَم lam, sedangkan kalimat kedua dimulai dengan kata perintah اذهبا iðhaba:. Huruf فَ fa- di atas disebut sababiyyah karena ia menunjukkan bahwa kata atau frase sebelumnya adalah penyebab bagi fi’l mudhari’ manshub yang didahuluinya.
Huruf وَ wa ma’iyyah dalam hal ini bukan berarti “dan”. Ia sama seperti huruf nashb sebelumnya, yaitu terdapat pada kalimat yang didahului huruf nafi. Dan, wawu ma’iyyah ini juga bisa berada pada kalimat yang didahului kata larangan. Wawu ma’iyyah menunjukkan bahwa kegiatan sebelum wawu terjadi beriringan dengan kegiatan atau perbuatan sesudahnya. Pada kalimat yang dimulai dengan larangan, huruf وَ wa ma’iyyah ini diartikan “padahal” karena kegiatan atau fi’l sebelum dan sesudah وَ wa merupakan hal yang saling berlawanan. Contoh:
  ويعطشَ يشربْ لم  lam yašrab waya’aša
                        tidak 3msg-minum dan-3msg-haus
                         “dia tidak minum, karena itu dia haus”
  وتشبعَ طعاما تأكلْ لا  la: taɁkul a’a:man watašba’a
                          jangan 2msg-makan makanan dan-2msg-kenyang
                     “janganlah kamu makan makanan padahal kamu kenyang”
Sementara itu, partikel أوْ Ɂau dalam hal ini tidak diartikan “atau” melainkan “sampai; sehingga” atau “kecuali”. Contoh:
A.  درسَكَ تفهمَ أوْ المُدرّسةِ شرحَ استمع  istami’ šara l-mudarrisati Ɂau tafhama darsaka
   simaklah-2msg penjelasan (itu)-guru perempuan atau 2msg-paham pelajaran-mu(2msg)
                “simaklah penjelasan ibu guru sehingga kamu paham pelajaranmu”
B.  بالماءِ الولدُ يملأَهُ أو الكوبُ فرغ  faraɣa l-ku:bu Ɂau yamlaɁahu l-waladu bi-l-ma:Ɂi
            kosong-3msg (itu)-gelas kecuali 3msg-mengisi-nya(msg) dengan-(itu)-air
                       “gelas itu kosong kecuali anak itu mengisinya dengan air”
C.  واجبتهُ يعملَ أو التلميذُ يُغضبُ  yuɣḍabu t-tilmi:ðu Ɂau ya’mala wa:jibatahu
              3msg-dimarahi (itu)-murid kecuali 3msg-mengejakan tugas-nya(msg)
                    “murid itu dimarahi kecuali ia mengerjakan tugasnya”
Pada contoh kalimat B dan C, partikel أوْ Ɂau dikatakan sebagai pengganti إلّا Ɂilla: (yang berarti “kecuali”) yang ditambah dengan أنْ Ɂan. Partikel itu diartikan “kecuali” jika makna fi’l atau kegiatan yang terletak sebelum dan sesudah أوْ Ɂau saling berlawanan.

Kiranya demikian saja kumpul-kumpul kita. Pada acara kali ini, kita telah melihat mood-nya si fi’l mudhari’ saat subjungtif. Tapi sepintas kita juga melihat mood dia yang lain pada beberapa contoh kalimat di atas. Seperti apakah mood-nya yang lain itu? Mungkin akan kita lihat lebih jelas jika kita kumpul-kumpul lagi di lain kesempatan.
Jika terdapat kekurangan, kesalahan, atau penyampaian yang sulit dimengerti,  mohon dima’afkan dan jangan sungkan untuk memerbaiki serta memberi masukkan.

شكرا
감사합니다
Assala:mu’alaikum…..!!