Sabtu, 07 Mei 2011

Ḍama:Ɂir (Pronouns)


Assala:mu’alaikum……!  Annyeonghaseyo…..!!
Rekan-rekan sekalian tentu telah hafal dengan ضمير ami:r (pronomina persona) dalam bahasa Arab, yaitu kata ganti orang atau kata yang menggantikan nomina. Kali ini, saya hanya sekedar mengenalkan kepada rekan yang mungkin belum mengetahui sama sekali. Mungkin juga, apa yang hendak saya sampaikan dapat mengingatkan kembali bagi rekan yang sudah lupa tentang ضمير ami:r ini.
Pronomina dalam bahasa Indonesia tidak dibagi dalam jenis maskulin-feminin dan tidak terdapat bentuk duaan/dual seperti yang ada pada bahasa Arab. Oleh karena itu, jumlah pronomina dalam bahasa Indonesia lebih sedikit dibanding dengan bahasa Arab yang jumlahnya mencapai empat belas. Dalam bahasa Arab, ضمير ami:r –kata bentuk jamaknya adalah ضمائر ama:Ɂir— terbagi menjadi dua macam. Pertama, منفصل ضمير ami:r munfail (detached/independent pronoun), yaitu kata ganti yang berdiri sendiri dan berbentuk kata. Adapun yang kedua adalah متّصل ضمير ami:r muttail (attached/dependent pronoun), yaitu kata ganti yang berupa afiks (imbuhan) karena ia menyambung dengan kata lain.
Berikut adalah ضمائر ama:Ɂir tersebut:

منفصل ضمائر  ama:Ɂir munfail
متّصل ضمائر
ama:Ɂir muttail
منفصل رفع ضمائر ama:Ɂir raf’ munfail
منفصل نصب ضمائر
ama:Ɂir nab munfail
1sg.
أنا Ɂana ‘saya’
إيّاى Ɂiyya:ya ‘kepadaku’
ِى –i: ‘-ku’/ ( نِى –ni: jika disambungkan ke verba)
2m.sg.
أنتَ Ɂanta ‘kamu’
إيّاكَ Ɂiyya:ka ‘kepadamu’
كَ –ka ‘-mu’
2f.sg.
أنتِ Ɂanti ‘kamu'
إيّاكِ Ɂiyya:ki ‘kepadamu’
كِ –ki ‘-mu'
3m.sg.
هو huwa ‘dia’
إيّاهُ Ɂiyya:hu ‘kepadanya’
ه –hu (hi) ‘-nya’
3f.sg.
هي hiya ‘dia’
إيّاها Ɂiyya:ha: ‘kepadanya’
ها –ha: ‘-nya’
1pl.
نحن nanu ‘kami’
إيّانا Ɂiyya:na: ‘kepada kami’
نا –na: ‘kami’
2m.pl.
أنتم Ɂantum ‘kalian’
إيّاكم Ɂiyya:kum ‘kepada kalian’
كُم –kum ‘kalian’
2f.pl.
أنتنَّ Ɂantunna ‘kalian’
إيّاكنَّ Ɂiyya:kunna ‘kepada kalian’
كُنَّ –kunna ‘kalian’
3m.pl.
هم hum ‘mereka’
إيّاهم Ɂiyya:hum ‘kepada mereka’
هم –hum (him) ‘mereka’
3f.pl.
هنَّ hunna mereka’
إيّاهنَّ Ɂiyya:hunna ‘kepada mereka’
هنّ –hunna (hinna) ‘mereka’
2m./f.du
أنتما Ɂantuma: “kamu berdua’
إيّاكما Ɂiyya:kuma: ‘kepada kamu berdua’
كُما –kuma: ‘kamu berdua’
3m./f.du
هما huma: ‘mereka berdua’
إيّاهما Ɂiyya:huma: ‘kepada mereka berdua’
هما –huma: (hima:) ‘mereka berdua’
Ket: 1 = orang pertama        2 = orang kedua             3 = orang ketiga
       m = maskulin   f = feminin     sg = single (tunggal)    pl = plural (jamak)    du = dual (duaan)

Pada tabel di atas, terlihat bahwa منفصل ضمير ami:r munfail terbagi atas dua macam. منفصل رفع ضمائر ama:Ɂir raf’ munfail merupakan pronomina yang berada pada kasus nominatif (رفع raf’) dan menjadi subyek pada kalimat. Namun, ia juga bisa terletak pada kasus akusatif atau genitif jika hanya sebagai penegas.
Contoh: صديقكِ تُحبِّينَ أنتِ Ɂanti         tuibbi:na          adi:qaki
                                          Kamu-fsg   2fsg-menyukai    teman-mu(fsg)
                                             ‘kamu menyukai temanmu’

               أنتِ أحبّكِ Ɂaabbaki                              Ɂanti
                               menyukai-3msg-mu(fsg)      kamu-fsg
                              ‘dia menyukaimu/ sungguh kamulah yang dia sukai’
Pada kalimat pertama di atas, damir أنتِ Ɂanti adalah subyek kalimat (kasus nominatif). Adapun pada kalimat kedua, ia berada pada kasus akusatif karena berfungsi sebagai penegas bahwa benar-benar “kamu”-lah yang disukainya. Kata أنتِ Ɂanti pada kalimat kedua itu bisa dihilangkan namun akan menjadi kalimat datar saja.

Sementara itu,  منفصل نصب ضمائر ama:Ɂir nab munfail terbentuk dari partikel إيَّا Ɂiyya: –yang tidak bisa berdiri sendiri— ditambah dengan متّصل ضمير ami:r muttail sehingga menjadi sebuah kata. Damir ini merupakan pronomina yang berada pada kasus akusatif (نصب naṣb) dan digunakan sebagai obyek dalam kalimat. Perlu diingat kembali bahwa damir adalah kata yang مبنىّ mabniyy (indeklinatif). Jadi, vokal akhirnya tidak berubah atau dipengaruhi oleh kasus yang dialaminya. Contoh damir dalam kalimat dapat kita lihat berikut ini:
  حبيبتكَ وراء ابتسم هو huwa         ibtasama              wara:Ɂa          abi:batika
                                     dia-msg    tersenyum-3msg    di belakang     kekasih-mu(msg)
                                     ‘dia tersenyum di belakang kekasihmu’

  المدرسُ ابتسم إيّاها Ɂiyya:ha:                ibtasama                l-mudarrisu
                                 kepadanya(fsg)    tersenyum-3msg     (itu)-guru
                                ‘ guru itu tersenyum kepadanya/ dialah yang disenyumi pak guru’
Damir هو huwa pada kalimat pertama di atas adalah subyek dari ابتسم ibtasama, sedangkan damir إيّاها Ɂiyya:ha: pada kalimat kedua adalah obyek dari ابتسم ibtasama.
ama:Ɂir nab munfail juga digunakan secara khusus sebagai kata peringatan. Contohnya dapat dilihat pada kalimat di bawah ini:
  إيّاكَ  Ɂiyya:ka   ‘berhati-hatilah (kamu)’

  النشّال من إيّاك Ɂiyya:ka                 min      n-našša:li
                          kepadamu(msg)      dari    (itu)-copet
                           ‘berhati-hatilah terhadap copet’

Kemudian, kita lanjut ke متّصل ضمير ami:r muttail. ami:r muttail orang pertama tunggal ِى –i: berubah menjadi ىَ –ya jika didahului oleh huruf ا , و , dan ي yang tidak bervokal.
Contoh: إلى Ɂila: + ِى –i: = إليَّ Ɂilayya          دنيا dunya: + ِى –i: = دنياىَ dunya:ya ‘duniaku’

  إليَّ ليمشيَ عصاىَ يحي استعمل ista’mala    yaya:  ‘aa:ya     liyamšiya        Ɂilayya
                               menggunakan-3msg   Yahya    tongkat-ku untuk-3msg-berjalan  ke-aku
                                             ‘Yahya menggunakan tongkatku untuk berjalan ke arahku’

ami:r muttail ِى –i: juga berubah menjadi نِى –ni: jika disambungkan dengan verba (sebagai obyeknya) atau preposisi من min dan عن ‘an. Contoh:
 من + ِى = منِّى minni: ‘dariku’           قبّل qabbala + ِى –i: = قبّلنِى qabbalani: ‘(dia) menciumku’

  عنايتِى منِّى وأخذ بعينيَّ حدّقنِى addaqani: bi’aynayya waɁaxaða minni: ‘ina:yati:
        menatap-3msg-ku dengan-mata-du-ku dan mengambil-3msg dari-ku  perhatian-ku
         ‘dia menatapku pada kedua mataku dan mengambil perhatianku dariku’

Vokal ضمّة ḍamma (ُ u) pada ami:r muttail هُ hu, هُم hum, هُنَّ hunna, dan هُما huma akan berubah menjadi كسرة kasra (ِ i) jika ia didahului oleh vokal كسرة kasra (ِ i) atau ي yang tak bervokal/ dengan tanda sukun (ْ). Meskipun vokalnya berubah menjadi كسرة kasra (ِ i), ia tidak termasuk dalam kasus genitif (جرّ jarr). Perubahan itu hanya dikarenakan masalah eufoni, yaitu bunyi kata yang lebih enak didengar dan mudah diucapkan.
Contoh: على + هُم = عليهِم ‘alayhim ‘atas mereka’.

              ! إليْهِم اذهبوا : لِنوابِهِ الملكُ قال qa:la l-maliku linuwwa:bihi : iðhabu: Ɂilayhim!
          berkata-3msg   (itu)-raja   ke-utusan-pl-nya-msg  :  (imp)pergi-2mpl   ke-mereka
              ‘raja itu berkata kepada para utusannya: pergilah (kalian) kepada mereka!’
Masalah eufoni juga terjadi jika preposisi لِ li “bagi/kepada/untuk” dihubungkan dengan ami:r muttail. Vokal كسرة kasra (ِ i) pada preposisi itu berubah menjadi vokal فتحة fatḥa (َ a) saat ia dihubungkan dengan ami:r muttail kecuali damir orang pertama tunggal ِى -i:.
Contoh: لِ li + هُنَّ hunna = لَهُنَّ lahunna

  لَهُنَّ لباس وأنتم لَكُم لباس هُنَّ hunna  liba:sun  lakum  waɁantum  liba:sun  lahunna
       mereka-fpl  pakaian   bagi-mu-mpl   dan    kalian-mpl   pakaian    bagi-mereka-fpl
‘mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka’ (al-Baqarah: 187).
Keadaan penambahan vokal juga terdapat pada ami:r muttail كُمْ kum dan هُمْ hum. Jika kedua damir itu diikuti oleh kata yang berawal dengan الوصل همزة hamzatu l-wal (ا) –alif penghubung yang tanpa hamzah— maka tanda sukun (ْ) pada huruf م  diganti dengan vokal ضمّة ḍamma (ُ u).
Contoh: السلام وعليكُمُ  wa’alaykumu         s-sala:mu
                                      Dan atas-kalian       (itu)-kedamaian
                                      ‘kedamaian atas kalian’

  العسرَ بكُمُ يريد ولا اليسر بكُمُ الله يريد  yuri:du l-la:hu bikumu l-yusra wala: yuri:du bikumu l-‘usra
3msg-menghendaki Allah dengan-mu-mpl (itu)-kemudahan dan tidak 3msg-menghendaki dengan-mu-mpl (itu)-kesulitan
‘Allah menghendaki buat kamu kemudahan dan Dia tidak menghendaki buat kamu kesulitan’ (al-Baqarah: 185)

Selain bentuk yang telah ditunjukkan pada tabel di atas,  ami:r muttail terdapat khusus pada فعل fi’l (verba). Contohnya dapat dilihat pada verba dalam beberapa kalimat di atas. Mengenai damir pada verba, الله شاء إن   akan saya bahas pada kesempatan lain.

Kiranya sekian saja apa yang bisa saya sampaikan. Jika terdapat kekurangan, mohon dima’afkan dan jangan sungkan untuk memerbaiki dan memberi masukkan.
شكرا
감사합니다
Assala:mu’alaikum…..!!    Annyeong……..!