Assala:mu’alaikum…….!
Apa kabar….? Mudah-mudahan baik-baik saja, ya. Kali ini saya mau melanjutkan bahasan mengenai nomina bentuk terikat yang talah lama tidak dilanjutkan. Terakhir kali pada bagian 4c, saya telah membahas perubahan pada nomina maskulin. Kali ini, giliran nomina femininnya. Kalau begitu, langsung saja….
공부하자….!!!
4.3 Nt Feminin
Nomina feminin dalam kelompok ini adalah nomina-nomina yang berakhiran sufiks feminin dan beberapa nomina maskulin yang bentuk jamaknya menggunakan sufiks jamak feminin. Akhiran pada nomina feminin tunggal adalah ָה /āh/ dan ת (ַת /ǎth/, ֶת /ěth/ atau ָת /āth/) yang berubah menjadi ַת /ǎth/. Adapun akhiran pada pada nomina feminin jamak adalah וֹת /ֹת /ôth/ dengan bentuk yang tak mengalami perubahan ketika dalam nt.
Pola nd feminin adalah semua pola nd maskulin yang ditambahkan sufiks feminin ַת /ǎth/. Sementara itu, perubahan dari nb ke bentuk nt feminin saya klasifikasikan menjadi beberapa kategori berikut:
- Nb yang berasal dari nd dengan vokal pendek pada kedua silabelnya.
- Nb yang berasal dari nd dengan vokal pendek pada silabel pertama dan panjang pada silabel kedua.
- Nb yang berasal dari nd dengan vokal panjang pada silabel pertama dan pendek pada silabel kedua.
- Nb yang berasal dari nd dengan satu vokal pendek.
- Nomina feminin dengan konsonan ה /h/ dan ת /t/ pada radikal ketiga.
- Nomina feminin dengan akhiran berpola ֶ ֶ ת
4.3.1 Dari Nd dengan Dua Vokal Pendek pada Kedua Silabelnya
Pola nd feminin ini terdiri atas: nd qǎṭǎlǎth menjadi nb berpola קְטָלָה /qeṭālāh/; nd qǎṭǐlǎth menjadi nb berpola קְטֵלָה /qeṭēlāh/; nd qǎṭǐlth menjadi nb berpola קְטֶלֶת /qeṭělěth/; dan nd qǎṭǔlǎth menjadi nb קְטֻלָּה /qeṭǔllāh/ dengan vokal pendek ֻ /ǔ/ (qǐbbûç). Vokal itu umumnya terdapat pada stm karena adanya geminasi pada radikal ketiga.
Perubahan nb קְטֵלָה /qeṭēlāh/ ke nt adalah dengan melemahnya šewa pada radikal pertama yang berasal dari vokal pendek ַ /ǎ/ páthǎx menjadi ִ /ǐ/ xîrěq (קְ /qe/ (nb) → קַ /qǎ/ (nd) → קִ /qǐ/ (nt)). Perubahan itu terjadi akibat jauh dari tekanan utama yang telah pindah. Apabila radikal pertama nomina tersebut adalah konsonan gutural, maka vokal pada radikal tersebut tidak melemah menjadi ִ /ǐ/ xîrěq melainkan tetap bervokal ַ /ǎ/ páthǎx, sedangkan pada beberapa nomina lainnya melemah menjadi ֶ /ě/ ṣeghôl. Sementara itu, vokal ָ /ā/ qāmēç pada radikal kedua melemah menjadi šewa atau šewa majemuk (xāṭēf) pada konsonan gutural. Lalu, sufiks feminin bentuk bebas ָה /āh/dari nb digantikan dengan sufiks feminin bentuk terikat ַת /ǎth/.
Vokal ֵ /ē/ çērê pada nb קְטֵלָה /qeṭēlāh/ tidak mengalami perubahan dalam nt. Vokal ֻ /ǔ/ (qǐbbûç) pada nb קְטֻלָּה /qeṭǔllāh/ juga tidak mengalami perubahan dalam bentuk nt. Vokal ֻ /ǔ/ (qǐbbûç) tersebut biasa terdapat pada stm.
Tunggal: qǎṭǎlǎth (nd) > קְטָלָה /qeṭālāh/ (nb) → qǎṭlǎth* → קִטְלַת /qǐṭlǎth/ (nt)
qǎṭǐlǎth (nd) > קְטֵלָה /qeṭēlāh/ (nb) → קְטֵלַת /qeṭēlǎth/ (nt)
qǎṭǔlǎth (nd) > קְטֻלָּה /qeṭǔllāh/ (nb) → קְטֻלַּת / qeṭǔllǎth/ (nt)
Jamak: qǎṭǎlǎth (nd) > /qeṭālôth/ (nb)→ qǎṭǎlāth*→ qǎṭlāth*→ קִטְלוֹת /qǐṭlôth/ (nt)
Contoh:
(145) /berākhāh/ (nb) בְּרָכָה → /bǐrkǎth ?ǎvrāhām/ בִּרְכַּת אַבְרָהָם
‘berkat’ berkat (nt) Abraham
‘berkat yang untuk Abraham’ (Gn 28.4)
(146) /ze’āqāh/ (nb) זְעָקָה → /zǎ’aqǎth ṣedhôm/ זַעֲקַת סְדוֹם
‘teriakan; protes keras’ protes; keluh kesah (nt) Sodom
‘the cry of Sodom’ (Gn 18.20)
‘keluh kesah orang tentang Sodom’ (Gn 18.20)
(147) /?adhāmāh/ (nb) אֲדָמָה → /?ǎdhmǎth mǐçrǎyǐm/ אַדְמַת מִצְרַיִם
‘tanah’ tanah (nt) Mesir
‘tanah orang Mesir’ (Gn 47.20)
(148) /?axǔzzāh/ (nb) אֲחֻזָּה → /?axǔzzǎth qěvěr/ אֲחֻזַּת קֶבֶר
‘kepemilikan, properti’ milik (nt) kuburan, makam
‘kuburan milik’ (Gn 23.4)
Contoh (146) זְעָקָה /ze’āqāh/ merupakan bentuk yang sama seperti contoh (145) בְּרָכָה /berākhāh/. Karena radikal kedua pada contoh 146 tersebut adalah konsonan gutural, maka ia menggunakan šewa majemuk (xāṭēf) ketimbang šewa biasa. Karena itu, vokal pada radikal pertama tidak melemah menjadi ִ /ǐ/ xîrěq melainkan tetap bervokal ַ /ǎ/ páthǎx seperti pada nd dan juga menyesuaikan dengan šewa majemuk ֲ /a/ xāṭēf-páthǎx di depannya (lihat 3.3 karakteristik gutural).
Contoh (147) adalah nomina feminin dengan konsonan gutural pada radikal pertama. Seperti yang telah dituliskan sebelumnya bahwa jika radikal pertama berupa konsonan gutural maka vokalnya tidak melemah menjadi ִ /ǐ/ xîrěq. Dalam kasus pada contoh tersebut, ia menjadi ַ /ǎ/ páthǎx.
Contoh (148) אֲחֻזָּה /?axǔzzāh/ berasal dari nb pola קְטֻלָּה /qeṭǔllāh/. Radikal pertama menggunakan ֲ /a/ xāṭēf-páthǎx karena merupakan konsonan gutural.
(149) /berākhôth/ (nb.jmk) בְּרָכוֹת → /bǐrkhôth šāmǎyǐm/ בִּרְכֹת שָׁמַיִם
‘berkat’ berkat(nt.jmk) langit
‘berkat dari langit’ (Gn 49.25)
Contoh (149) di atas adalah bentuk jamak dari contoh (145). Perubahan bentuk nb feminin jamak hanya dengan mengganti sufiks feminin tunggal dengan sufiks feminin jamak. Perubahan nt jamak terjadi seperti pada nt tunggal, yaitu melemahnya vokal šewa ke bentuk vokal ִ /ǐ/ xîrěq akibat jauh dari tekanan utama yang telah pindah. Sedangkan vokal ָ /ā/ qāmēç pada radikal kedua melemah menjadi šewa.
4.3.2 Dari Nd dengan Vokal Pendek pada Silabel Pertama dan Panjang pada Silabel Kedua
Pola nb feminin dari kelomok ini adalah nb maskulin pada kelompok sebelumnya ( lihat 4.2.2) yang ditambahkan sufiks feminin bentuk bebas ָה /āh/. Karena adanya sufiks feminin tersebut, maka tekanan bergeser ke depan sehingga mengakibatkan melemahnya vokal pada silabel pertama menjadi šewa. Perubahan bentuk nb feminin jamak dilakukan dengan mengganti sufiks feminin tunggal dengan sufiks feminin jamak וֹת atau ֹת /ôth/.
Perubahan ke bentuk nt feminin dilakukan hanya dengan mengganti sufiks feminin bentuk bebas dengan sufiks feminin bentuk terikat ַת /ǎth/. Berikut ini salah satu contoh pola pada nomina feminin.
קַטָל (nd.m) > קָטוֹל (nb.m) + ָה → קְטוֹלָה (nb.f) → קְטוֹלַת (nt.f)
Tunggal: qǎṭâl (nd.m) > qāṭôl (nb.m) + āh → qeṭôlāh (nb.f) → qeṭôlǎth (nt.f)
Jamak: קְטוֹלוֹת (nb/nt.f.jmk) qeṭôlôth (nb/nt.f.jmk)
Berikut ini FN yang saya temukan dalam Genesis.
Contoh:
(150) /me’ârāh/ (nb.f) מְעָרָה → /me’ârǎth hǎmmǎkhpēlāh/ מְעָרַת הַמַּכְפֵּלָה
‘gua’ gua(nt) (def.)-makhpela
‘gua Makhpela’ (Gn25.9)
(151) /çerôrôth/ (nb.m.jmk) צְרוֹרוֹת → /çerôrôth kǎṣpêhěm/ צְרֹרוֹת כַּסְפֵּיהֶם
‘bungkusan; karung’ karung (nt.jmk) uang(jmk)-mereka(m)
‘bundles of money’ (Gn 42.35)
‘pundi-pundi uang masing-masing dalam karungnya’ (Gn 42.35)
Contoh (150) adalah nb dari pola qeṭôlāh dari nd qǎṭâl. Akan tetapi,vt pada radikal kedua contoh tersebut tidak menjadi bunyi samar o melainkan tetap sebagai â.
Contoh (151) adalah bentuk jamak dari nb tunggal צְרוֹר /çerôr/ yang berjenis maskulin. Namun, bentuk jamak nomina tersebut mengikuti bentuk nomina feminin. Vokal ô dalam bentuk nt ditulis tanpa semivokal ו /w/ pada teks Alkitab. Nb jamak nomina tersebut tidak mengalami perubahan dalam bentuk nt.
4.3.3 Dari Nd dengan Vokal Panjang pada Silabel Pertama dan Pendek pada Silabel Kedua
Seperti pola-pola sebelumnya, nb feminin dari kelompok ini adalah nb dari pola maskulin yang ditambahkan sufiks feminin. Pola nb kelompok ini, di antaranya adalah קוֹטֵלָה /qôṭēlāh/, קוֹטְלָה /qôṭelāh/, dan קוֹטֶלֶת /qôṭělěth/ yang berasal dari nd pola qôṭǎlth.
Perubahan pada bentuk nt terjadi dengan melemahnya vokal dari silabel kedua menjadi šewa atau šewa mejemuk (xāṭēf) pada konsonan gutural akibat hilangnya tekanan utama. Sedangkan vokal dari silabel pertama tetap karena merupakan vt.
(152) /?ôrexāh/ (nb) אוֹרְחָה → /?ôrexǎth yǐšme’ē?lîm/ אֹרְחַת יִשְׁמְעֵאלִים
‘kafilah; konfoi’ kafilah (nt) orang-orang Ismael
‘kafilah orang Ismael’ (Gn 37.25)
(153) /tô’ēvāh/ (nb) תּוֹעֵבָה → /thô’avǎth mǐçrǎyǐm/ תוֹעֲבַת מִצְרַיִם
‘kebencian’ kebencian (nt) Mesir
‘suatu kekejian bagi orang Mesir’ (Gn 46.34)
Contoh (152) berasal dari nb berpola קוֹטְלָה /qôṭelāh/. Contoh tersebut mempunyai cacat tulisan dalam nt, yaitu penulisan אֹ /?ô/ pada vokal ô yang ditulis tanpa semivokal ו /w/ (wāw).
Contoh (153) berasal dari nb berpola קוֹטֵלָה /qôṭēlāh/. Radikal kedua contoh tersebut menggunakan ֲ /a/ xāṭēf-páthǎx karena merupakan konsonan gutural.
Nah, sekian dahulu untuk kali ini. Kita lanjutkan di bagian 4 selanjutnya saja.
Mohon ma’af kalau monoton dan ada salah-salah kata. Jangan sungkan untuk mengoreksi dan memberi masukan. Kerom...
Assala:mu’alaikum…..!!!
BERSAMBUNG…….
다음 장을 읽으십시오