Assala:mu’alaikum……! Annyeonghaseyo…….!!
Pada postingan sebelumnya (Number dalam Al-‘arabiyya), telah dijelaskan mengenai سالم جمع jam’ sa:lim (the sound plural). Kali ini, tamu kita Al-‘arabiyya akan sedikit menjelaskan kategori jamak dalam bentuk تكسِير جمع jam’ taksi:r (the broken plural). Tidak seperti sound plural yang perubahannya teratur, perubahan dalam broken plural dilakukan secara morfologis pada akar kata, seperti perubahan vokal, pemanjangan vokal, perangkapan konsonan, maupun afiksasi.
Broken plural terdiri atas banyak sekali bentuk pola akar kata. Berikut ini merupakan sebagian pola akar kata broken plural:
a) فُعُلٌ Fu’uLun / CuCuC
Contoh: رَسُول rasu:l ‘rasul’ → رُسُل rusul ‘para rasul’
مَدِينَة madi:na ‘kota’ → مُدُن mudun ‘kota-kota’
b) فُعُوْلٌ Fu’u:Lun / CuCu:C
Contoh: دَرس dars ‘pelajaran’ → دُرُوس duru:s ‘pelajaran-pelajaran’
قَلب qalb ‘hati’ → قُلُوب qulu:b ‘hati-hati’
c) فِعَالٌ Fi’a:Lun / CiCa:C
Contoh: كَلب kalb ‘anjing’ → كِلَاب kila:b ‘anjing-anjing’
رَجُل rajul ‘laki-laki’ → رِجَال rija:l ‘para laki-laki’
d) أَفْعُلٌ ɁaF’uLun / ɁaCCuC
Contoh: رِجل rijl ‘kaki’ → أَرجُل Ɂarjul ‘kaki-kaki’
e) أَفْعَالٌ ɁaF’a:Lun / ɁaCCa:C
Contoh: وَقت waqt ‘waktu’ → أَوقَات Ɂauqa:t ‘waktu-waktu’
f) مَفَاعِلٌ maFa:’iLun / maCa:CiC
Contoh: مَدرَسة madrasa ‘sekolah’ → مَدَارِس mada:ris ‘sekolah-sekolah’
مَسجِد masjid ‘masjid’ → مَسَاجِد masa:jid ‘masjid-masjid’
g) فَوَاعِلُ Fawa:’iLu / Cawa:CiC (diptote)
Contoh: عامِل ‘a:mil ‘faktor/elemen’ → عَوَامِلُ ‘awa:milu ‘faktor-faktor’
h) فُعَّالٌ Fu’’a:Lun / CuCCa:C
Contoh: عَامِل ‘a:mil ‘pekerja’ → عُمَّال ‘umma:l ‘para pekerja / buruh’
تَاجِر ta:jir ‘pedagang’ → تُجَّار tujja:r ‘para pedagang’
i) أَفْعِلَاءُ ɁaF’iLa:Ɂu / ɁaCCiCa:Ɂu (diptote)
Contoh: نَبِىّ nabiyy ‘nabi’ → أَنبِيَاءُ Ɂanbiya:Ɂu ‘para nabi’
j) فُعَلَاءُ Fu’aLa:Ɂu / CuCaCa:Ɂ (diptote)
Contoh: وَزِير wazi:r ‘menteri’ → وُزَرَاءُ wuzara:Ɂu ‘para menteri’
k) فُعْلَانٌ Fu’La:nun / CuCCa:n
Contoh: قَضِيب qaḍi:b ‘tongkat/cabang’ → قُضبَان quḍba:n ‘tongkat-tongkat’
l) فَعَالِلُ Fa’a:LiLu / CaCa:CiC (diptote)
Contoh: كَوكَب kaukab ‘bintang’ → كَوَاكِبُ kawa:kibu ‘bintang-bintang’
m) فَعَالِيْلُ Fa’a:Li:Lu / CaCa:Ci:C (diptote)
Contoh: فِنجَان finja:n ‘cangkir’ → فَنَاجِينُ fana:ji:nu ‘cangkir-cangkir’
تَرنِيمَة tarni:ma ‘lagu pujian; hymne’ → تَرَانِيمُ tara:ni:m ‘lagu-lagu’
n) فَعَالِلَةٌ Fa’a:LiLatun / CaCa:CiCa
Contoh: صَيدَلىّ ṣaidaliyy ‘apoteker/kimiawan’ → صَيَادِلة ṣaya:dila ‘para apoteker’
Sebuah kata dapat memiliki bentuk jamak melalui broken plural dan sound plural sekaligus atau memiliki lebih dari satu bentuk broken plural. Penggunaan kedua bentuk jamak dari kata yang sama itu umumnya memiliki perbedaan makna.
Misalnya, kata عَاملُون ‘a:milu:na dan عُمَّال ‘umma:l adalah bentuk jamak dari عَامِل ‘a:mil ’pekerja; faktor’. Kata عَاملُون ‘a:milu:n (bentuk sound plural) lebih bermakna kepada keadaan yang sedang dialami/dilakukan seseorang, dalam contoh ini berarti ‘orang-orang yang sedang bekerja (apapun pekerjaannya). Adapun عُمَّال ‘umma:l bermakna kegiatan yang bersifat permanen atau mengarah kepada profesi yang dilakukan seseorang, dalam contoh ini berarti ‘para buruh’. Sementara itu, عَوَامِلُ ‘awa:milu juga bentuk jamak dari عَامِل ‘a:mil untuk makna kata selain orang, dalam contoh ini berarti ‘faktor-faktor’.
Contoh lainnya adalah pada kata صَاحِب ṣa:ḥib ‘sahabat’ yang memiliki lebih dari dua bentuk jamak broken plural, dua di antaranya adalah أصحَاب Ɂaṣḥa:b dan صَحب ṣaḥb. Kata أصحَاب Ɂaṣḥa:b bermakna jumlah para sahabat ada banyak namun masih dapat dihitung, sedangkan pada kata صَحب ṣaḥb jumlahnya lebih banyak lagi.
Banyak kata memiliki bentuk jamak broken plural dengan pola yang mudah diingat seperti di atas. Namun, ada juga kata-kata yang pola jamak broken plural-nya cukup berbeda atau di luar perkiraan karena sumber masalahnya terletak di akar kata dan bentuk tunggalnya (biasanya terdapat pada kata biliteral atau kata primitif).
Contoh: أخ Ɂax ‘saudara laki-laki’ → إخوَان Ɂixwa:n / إخوَة Ɂixwa ‘para saudara laki-laki’
أُخت Ɂuxt ‘saudara perempuan’ → أخَوَات Ɂaxawa:t ‘para saudara perempuan’
أَب Ɂab ‘bapak’ → آبَاء Ɂa:ba:Ɂ ‘para bapak; leluhur’
أمّ Ɂumm ‘ibu’ → أمَّهات Ɂummaha:t / أمَّات Ɂumma:t ‘para ibu’
يَد yad ‘tangan’ → أيدٍ Ɂaidin / أَيَادٍ Ɂaya:din ‘tangan-tangan’
Pada contoh di atas, kata bilateral tersebut mendapat huruf tambahan dalam bentuk jamak berupa semi vokal, seperti و w dan أ / ء Ɂ.
Jumlah pola jamak broken plural memang ada banyak. Tidak seperti sound plural, kita harus menghafal setiap pola jamak. Namun, kita tidak perlu khawatir dengan hal itu karena jika sudah terbiasa dengan pola akar kata yang berirama atau bernada, kita dapat mengetahui bentuk jamak sebuah kata dengan sendirinya. Dan, jika belum hafal juga, kamus bahasa Arab yang lengkap seperti kamus ‘Hans Wehr’ selalu memberikan keterangan pada kosa kata yang harus dijamakkan dengan broken plural.
Demikian sekilas broken plural dari Al-‘arabiyya. Sebenarnya, masih banyak pola jamak broken plural dan uraian mengenainya. Namun, kita sudahi dahulu sampai di sini. Mohon ma’af jika terdapat kesalahan. Jangan sungkan untuk memerbaiki dan memberi masukan.
شكرا
감사합니다
Assala:mu’alaikum…..!! Annyeong……..!